Cerita ini merupakan sambungan dari seri rangkaian cerita saya, dealing with endometriosis. Tulisan yang saya buat di Rumah Sakit Bunda Menteng, kamar No. 210, Minggu, 11 Desember 2011, pukul 22:42. Ya, mulai pukul 22:00 ini, saya sudah harus berpuasa, tidak makan, tidak minum dan tidak boleh berbicara. Sambil menunggu kantuk yang belum juga datang, mungkin saya akan berbagi sedikit cerita mengenai kelanjutan hasil pemeriksaan-pemeriksaan kemarin. Sama dengan tulisan sebelumnya, dalam tulisan ini pun saya membuatnya sesuai kronologis, sebagai salah satu catatan rekam medis yang saya buat sendiri.
Jumat, 25 November 2011
Sesuai dengan saran dokter Andi, istirahat siang saya izin kantor untuk cek 3 jenis tes tumor and kanker marker di Prodia Kramat. Kali ini saya pasrah, sepanjang perjalanan dari kantor ke Prodia saya memilih untuk berbincang-bincang dengan Pak Sofyan, driver saya. Berbicara ringan, berusaha untuk lepas dan ya malas untuk berfikir apapun. Sampai di Prodia, saya langsung menuju ke ruangan, diambil darah untuk tes CA 125, AFP dan CEM. Untuk ketiga tes tersebut saya dikenakan biaya sebesar Rp. 798.000. Cukup lumayan ya harganya. Hasilnya baru bisa diambil Jumat sore jam 18:00. Saya pun berniat untuk mengambil hasilnya selepas pulang kantor nanti. Kebetulan hari itu tidak ada kuliah. Selesai dari Prodia, saya menuju ke Manggarai, ada beberapa buku yang harus saya kembalikan ke Perpustakaan dan juga harus meminjam beberapa buku lainnya. Selanjutnya mengedrop barang-barang berupa spanduk, sticker, surat-surat Berita Acara Serah Terima di kosan Putu untuk persiapan ke Padang hari Senin dini hari.
Pukul 20:00, saya keluar dari kantor menuju Prodia, saya memilih naik bus dari Sudirman ke arah Salemba. Sampai Prodia, pukul 20:40, hasil tes sudah keluar semua. Saya dengan tenang mengambil hasil tes tersebut lalu pergi ke kamar mandi. Ya, saya memilih membuka hasil tesnya di kamar mandi. Hasilnya? Alhamdulillah, test CA 125nya tidak bertambah tinggi, turun bahkan menjadi 139, dibanding sebelumnya sebesar 159, ya walaupun masih dibilang cukup tinggi juga, karena batas normal 0-35. Untuk tes CEM dan AFPnya, Alhamdulillah negative. Yang berarti murni CA 125 saya tinggi karena kista endometriosis ini. Nafas saya terasa lega, jalan menjadi lebih ringan. Saya langsung keluar dari prodia dan duduk manis di mikrolet, selanjutnya menikmati kemacetan dan warna warni malam menuju ke rumah.
Selasa, 29 November 2011
“Dok Mut, saya baru aja landing dari Padang. Mmm kira-kira dokter Andi masih mau nungguin nggak ya? Saya berencana naik damri ke gambir lalu langsung naik kereta menuju ke Depok”, Dokter Mutia menjawab “Kalau ga bisa sekarang ga papa kali ni, Besok aja, Andi juga praktek kok, Cuma ga ada gw”. “oh gitu dok, mmm saya prefer besok malam aja ya dok, lagi pula ini badannya cape sekali”. “Iya gapapa, lagi pula hasil labnya oke kan?”. Saya kemudian menjawab “iya, Alhamdulillah dok. Berkat doa dokter juga”. Tak lama, dokter Mutia kembali bbm saya “Ni, Andi ga praktek besok, jumat juga dia ke luar kota, baru bisa Selasa depan, gmn?” saya membalas “ iya, ga papa dok, terima kasih banyak yaa, ngerepotin dokter mutia terus deh.” Ya itulah dokter Mutia, dokter obgin yang cantik hati dan fisik, sudah lebih dari 10 tahun beliau juga mengabdikan dirinya untuk mengurusi PKT RSCM, sebuah organisasi yang didirikan untuk menangani kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, rape, chld sexual abuse. Pemimpin tauladan, saya? Hanya berkesempatan terjun di PKT RSCM kurang dari 4 tahun. Beliau bekerja tanpa pamrih sedkitpun. Kelak, dipundaknya banyak sekali pahala dan pengabdian yang sudah dijalankannya. Dan, saya pun akhirnya memilih untuk langsung pulang ke rumah, beristirahat. Pergi ke daerah bencana, seperti kabupaten pesisir selatan, Padang sering kali menguras tenaga dan untungnya selalu diimbangi dengan blessing yang luar biasa dari Allah.
Kamis 1 Desember 2011
“Putu, gw tadi di terapi sama salah satu tabib, kenalan Mba’ Alva, dia khusus manggil tabib ke kantor salah satunya supaya gw mau berobat alternative dulu sebelum operasi. Dia bilang penyakit gw udah parah, terus ngelarang gw untuk operasi, katanya kalau gw operasi gw akan mati.” Cerita saya di Kamis malam saat menginap di kosan Putu. “Pu, gw udah cape deh, banyak yang care sama gw, diminta untuk nyoba ke dokter a, b atau berobat ke alternative c, d, e. Gw cape’ pu. Ditambah semakin gw sering googling yang ada semakin stress. Gw nyaman banget sama dokter Andi, tapi dia hanya bisa operasi di RS Hermina Depok, bisa siy di Bunda tetapi pakai system robotic, karena dia kedepannya akan menjadi spesialisasi robotic, itu pun baru bisa dilaksanain Januari 2012. Untuk alternative, bukannya gw ga percaya, tetapi karena selama ini gw berhubungan selalu dengan dunia medis yang ada otak gw kenalnya hanya logika. Udah lah, Insya Allah gw udah mantep sama dokter Wachyu, fix tanggal 12 di operasi”. Ya, belakangan opsi untuk dealing with endo semakin banyak, dan saya semakin dibuat bingung, mulai dari opsi tidak perlu dioperasi, terus didiemin aja, opsi berobat herbal sampai dukun magic. Semakin banyak minta masukan, saya pun semakin riwet. Karena endingnya adalah, pasti diserahkan ke saya kembali. Karena ya sayalah yang menjalani semuanya. Dalam keadaan seperti ini, kepada Allah lah saya pasrah. Dan jawabannya adalah saya fix sesuai dengan jadwalan rencana semula, operasi laparoscopy dengan dokter Wachyu di RS Bunda.
Jumat, 2 Desember 2011
Saya sempat dipergoki minum beberapa obat di kelas kuliah, saya pun selalu menjawab itu vitamin dan obat cantik dan berhasil. Mereka menyangka itu hanya obat vitamin saja. Yup, menjelang operasi saya diberi beberapa obat oleh dokter Wachyu yang harus diminum setiap hari sampai ketika hari operasi datang. Dan memang, saya hanya memberikan informasi mengenai apa yang saya alami ini ke beberapa teman dekat saja, dukungan dan doa-doa dari mereka yang terpenting. Selebihnya, biarkan orang-orang diluar sana mengetahui kalau Harni okay-okay saja, wanita yang memenuhi harinya dengan semangat.
Selasa, 6 Desember 2011
Harusnya hari ini saya jadwal konsultasi dengan dokter Andi. Tapi saya memilih untuk membatalkan saja. Toh saya sudah fix akan laparoscopy dengan dokter Wachyu. Ya, saya pun memilih untuk menikmati hari lebaran yatim ini tidak dengan memikirkan atau melakukan aktivitas yang berkaitan dengan endo. Malam ini ada ajakan diner dan yeaayy, ada Maliq and D’essential performance di lobby kantor saya. So, lupakan endo, Then enjoy the day.
Rabu, 7 Desember 2011
Hari ini 3 orang teman terdekat di kantor saya ulang tahun, Mba’ Vena, Desti dan mas Wahyu. Dan pasti ada pesta, kue dan makanan dimana-mana. Walaupun harus direpotkan dengan rencana surprise party untuk Desti dan kue special untuk mba’Vena. But it will be so great. Dan minggu ini juga menjadi minggu yang amat sangat padat, mengingat minggu terakhir sebelum saya izin untuk tidak masuk pasca recovery operasi, minggu ini juga ada 1 final test dan 1 business plan yang harus diselesaikan. Wow, minggu yang keren pastinya.
Rabu malam, saya dan Desti pergi ke kampus, ada belajar bareng 1 kelas untuk persiapan final test. Dan secara diam-diam saya pun sudah menyiapkan surprise party buat dia. Sesampai di kampus, pesta dimulai, meriah, Alhamdulillah saya mendapatkan teman-teman kelas yang baik, hebat, tidak sedikit yang genius dan memiliki potensi menjadi pelawak. Terlebih saya dipercayai menjadi sekretaris kelas. Belakangan merekalah yang juga menjadi bagian dari warna warni hidup saya.
Party selesai, waktunya kami belajar, kebetulan saya diminta untuk sharing di depan kelas. Berbekal pengalaman sebagai pengajar selama lebih dari 5 tahun, saya berusaha untuk menjelaskan sedetail mungkin. dan tidak terasa lebih dari 2 jam saya di depan kelas. Pantas beberapa kali perut saya terasa nyut-nyut sekali. Dan beberapa kali minta izin untuk men-sharing sambil duduk. Ya inilah, semenjak tahu kalau terkena endo, saya jadi lebih sensitive kalau ada nyeri-nyeri di perut.
Jumat, 9 Desember 2011
Hari ini, hari terakhir saya di kantor sebelum operasi. Saya berusaha untuk menyelesaikan semua pekerjaan saya dan berharap tidak ada lagi pending kerjaan ketika saya pergi. Sebenarnya saya merasa tidak enak sekali meninggalkan kantor dalam keadaan injury time seperti ini. Ada beberapa target yang harus di achieve oleh grup kami. Tetapi mau bagaimana lagi, jadwal sudah dibuat.
Dan Alhamdulillah, semua kerjaan terselesaikan, Insya Allah tidak ada pendingan. Sebelum berangkat kuliah saya berpamitan ke satu divisi, sekaligus meminta maaf kepada mereka dan mohon doanya untuk kelancaran operasi. Alhamdulillah, saya memiliki rekan dan atasan yang ya super baik dan sudah menjadi bagian dari keluarga sendiri. Berada di lingkungan divisi Corporate Secretary terasa nyaman sekali. Hubungan kita bukan hanya sebatas pekerjaan, tetapi personal.
Minggu, 11 Desember 2011
Setelah menghabiskan energy untuk final test di hari Sabtu dan menjadi artist gadungan di Inul Vizta hingga tengah malam. Hari ini saya pergi ke salon untuk perawatan. Sebelum operasi, saya harus bersih dan cantik. Halah! Hampir satu hari di salon, saya pun menyempatkan diri pergi ke makam bapak. Sekedar ingin mengobrol saja dengan beliau. Pukul 15:00, saya bersiap berangkat ke rumah sakit dan kini, sudah berganti hari, Senin, 12 Desember 2011, tepat pukul 00:14, mata saya masih saja belum bisa terpejam.
Sejak magrib tadi ada saja tindakan dari dokter atau suster untuk saya sebagai persiapan untuk operasi besok. Dan yaa, mari kita nikmati saja, tindakan demi tindakan itu. Toh saat ini yang saya bisa lakukan hanya pasrah, ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Saya belajar untuk selalu berprasangka positif sama Allah dan saya yakin Allah pasti akan senantiasa memudahkan dan membuatnya menjadi baik.
Then, the last word before the early morning surgery is: Dear God, I’m on you.
Dear...
BalasHapusJika aku boleh tau, bagaimana kondisimu sekarang?
Apa operasi adalah jalan satu-satunya untuk mengobati kista ini?
Berapa cm kista mu saat itu?
Semoga Anda Berkenan menjawab pertanyaan saya, karena saat ini saya juga di vonis terdapat kista, dan diminta untuk cek CA 125, namun belum saya lakukan, sejujurnya saya takut dengan hasil yg akan saya dapat nanti..
Salam
Nd