Senin, 27 Februari 2012

Sampai bertemu di 27 April 2012

Masih melanjutkan cerita dealing with endometriosis, tulisan ini masih akan tetap mencatat kronologi saya sekaligus saya gunakan sebagai rekam medis versi saya. Kebiasaan saya yang tidak pernah dirumah, membuat saya ingin sekali segera beraktivitas normal. Saya pun masuk 5 hari lebih awal dari yang dijadwalkan dokter. 

Kamis, 22 Desember 2011
Sesuai dengan jadwal pasca keluar dari Rumah Sakit, hari Kamis ini saya dijadwalkan untuk kontrol jahitan dan cek pertama pasca operasi. Hari pertama, saya mulai masuk kantor kembali. Saya izin kantor karena mendapat nomer antrian 4 di RS Bunda, mmm sekitar pukul 17:00 diharapkan sudah bisa konsultasi dengan dokter Wachyu. Sesampai di RS, saya shock, karena nomer antrian by appointment tidak berlaku, yang berlaku adalah sesuai dengan kedatangan. Dan saya dapat urutan ke 42. What? Jam berapa saya baru bisa konsultasi. Kalau 1 pasien 10 menit, 1 jam hanya cukup untuk 6-7 pasien. Berarti 6-7 jam lagi baru giliran saya masuk. Ya sekitar 12an malam. Fiuh! Ya pasien dokter wachyu memang banyak sekali. Mereka rela datang dari jauh, mengantri, menunggu lama demi untuk konsultasi 10 menit dengan sang dokter. Dan yang lebih saya herankan, dokter wachyu dengan konsentrasi tingkat tinggi mealayani pasien satu demi satu. Hebat!
Dari pada berlumut di RS Bunda, saya pun pergi makan dengan Putu dan Mba’ Nola. Pukul 22:00, saya kembali ke RS Bunda dan yaa masih mengantri. Cape’. Saya memilih untuk beristirahat di mushola saja. Pukul 00.10, giliran saya masuk. Cek jahitan, ganti perban, usg ulang, dan saya kembali diberikan beberapa resep obat. “Yang, obatnya diabisin semua ya, Selasa depan kita ketemu lagi buat suntik Tapros yang pertama” kata dokter Wachyu. “siap dok, mmm kalau boleh, saya suntik di YPK aja yaa, saya ga suka dengan system antrian di RS Bunda Dok, appointment by phone tidak berlaku.”. “oo gtu, ya sudah ga apa. Berarti Selasa kita ketemu di YPK ya. Inget pantangan kedelai ya”. Ramah sekali dokter Wachyu. Ya, saya turun ke kasir pukul 00.25 dan keluar dari RS Bunda pukul 00.50. 

Selasa, 27 Desember 2011
“Iya Mba’, Mba’ dapat antrian nomer 32 ya” what? 5 hari sebelum saya datang, appointment by phone di YPK saya dapat nomer 32. Mmm mungkin sekitar jam 22.00. yup! Saya pun akhirnya memutuskan untuk melembur di kantor. Akhir tahun kerjaan menumpuk. Sekitar pukul 21:45 saya ke YPK. Hujan deras sekali, angin pula. RS YPK mulai sepi. Saya langsung menuju bagian pendaftaran dan langsung menuju ke ruangan tunggu. Mmm hanya ada 2 orang pasien. Wow, berarti saya tidak perlu menunggu lama. Dan benar saja, pukul 22:15 saya sudah masuk ke ruang dokter Wachyu “Malam sayang, gimana ada keluhan, nanti kita buka perbannya, dan besok kamu boleh mandi ya, nah habis itu kita tinggal suntik-suntik aja. 3 kali suntik cukup kok” Ya, mulai hari ini saya terapi hormon. Suntikan tapros, membuat saya menopause dini. Tidak haid. Hormon estrogen dimatikan sementara untuk meminimalisir si endo tumbuh kembali. Dampaknya? Muka berjerawat, nafsu makan bertambah, hot flush, sering sakit sendi, gampang letih. Dan yaa mari kita lihat apa benar seperti itu dampaknya.
Cuus! Saya pun disuntik. “Say, nanti habis disuntik sekitar tanggal 10 Januari kamu akan haid. Mungkin aga banyak dan lama. Nah nanti setelah suntik yang kedua baru kamu ga haid sampai 3 bulan kedepan. Sampai di kasir saya ternganga Rp. 2.060.000 untuk sekali suntik dan jasa dokter. Subhanallah, dan saya masih harus 2 kali suntik lagi. Yaaa, mari nikmati suntikan termahal ini. 

Minggu, 8 Januari 2012
Saya masih berkutat dengan buku dan paper. Dan tiba-tiba perut saya nyeri, nyeri sekali. Saya haid. Ya jadwalnya maju 2 hari lebih awal. Mmm tapi seperti orang nifas tepatnya. Darah yang keluar banyak sekali. 1 jam sekali saya harus ganti pembalut. Dan sesekali hanya bisa meringis di tempat tidur. Subhanallah. Bagaimana dengan rasa Ibu yang melahirkan ya? Dan 1 hari itu pun saya hanya bolak balik tempat tidur dan kamar mandi. 

Selasa, 10 Januari 2012
 Berbeda dengan hari Senin yang hanya berkutat pekerjaan di kantor. Hari ini saya assessment ke beberapa kampung di daerah Balaraja Barat. Mblusuk mblusuk. Kondisi saya yang haid istimewa membuat saya beberapa kali berjalan dengan meringis, meminta beberapa kali ke rest area dan pertamina untuk mengganti pembalut. Hingga ketika menuju ke desa yang ke tiga, saya terlelap, pulas sekali. Pak Hendy sampai tidak tega membangunkan saya, walaupun Desa yang dituju sudah sampai. Memang belakangan saya kurang tidur, menahan sakit, berkutat dengan persiapan final test. Tapi enjoy sajalah.

Selasa, 24 Januari 2012
Setelah melewati haid selama 13 hari. Hari ini saya dijadwalkan untuk suntik Tapros yang kedua. Belajar dari pengalaman sebelumnya 2 hari setelah saya konsultasi dengan dokter Wachyu, saya langsung membuat appointment untuk kontrol tanggal 24 Januari ini. Alhamdulillah, saya dapat nomer antrian 14, yaaa mungkin sekitar pukul 19:30-20:00. Pukul 19:20, saya sudah sampai YPK, dan tinggal menunggu giliran masuk. Berbeda dengan sebelumnya, untuk kali ini saya datang ke obgin ditemani seseorang. Tidak perlu duduk di ujung, membuka laptop, menghindar dari keramaian publik. Kami duduk di tengah-tengah mereka,  mengobrol dan tidak terasa pukul 20.10 saya dipanggil kedalam. “Halo sayang, suntik yang kedua yaa. Gimana kemarin haidnya banyak?” “iya dok, saya haid 13 hari”. ”iya gapapa, normal kok, kita langsung suntik yang kedua ya, habis ini kita ketemu lagi bulan depan untuk suntik yang terakhir sama ada beberapa obat yang harus diminum.” Dan cuss! Tapros ke dua sudah masuk ke badan saya. “Sayang, jangan lupa pantangannya, nanti habis ini ga akan hadi dulu ya, mmm skitar tanggal 27 April nanti kamu haid lagi. Nah habis itu kalau bisa segera menikah.” Saya senyum-senyum. Tanggal 27 April pas sekali ulang tahun saya. Dikado dengan haid dan hormon yang kembali teratur. Dan ya Rabb, Kata dokter Wachyu saya harus segera hamil. So, kirimkan segera Pangeran terbaik menurutMu.
Tidak sampai 5 menit didalam ruangan, saya pun keluar. Membayar kembali Rp. 2.060.000 dan mmm mari berpesta sate kambing di Sabang. O iya, sampai ketemu di tanggal 27 April ya ovum.

3 komentar:

  1. Terima kasih mbak untuk sharingnya, ini menambah pengetahuan say atentang endometriosis.

    BalasHapus
  2. Penasaran setelah tapros yg ke 3 bagimana ? trus sekarang kondisi endometriosisnya bagaimana ? jerawat dll beneran muncuk selagi terapi tapros ? Mohon share nya ya.... TQ

    BalasHapus
  3. Saya setelah suntik tapros 3x..terakhir tanggal 19 maret 2019..bulan selanjutnya bulan april sy tdk haid...begitu juga dgn bulan mei..haid tak kunjung datang juga dan alhamdulillah bisa menunaikan ibadah ramadhan sebulan penuh tanpa batal. Pada tanggal 19 juni 2019, sy mendapatkan haid yang pertama dan sangat banyak skali....sy pake pembalut nina yg night care dan sehri bisa 5 sampai 6 kali ganti karena banyak skali...adakah diantara teman teman yg mempunyai pengalaman seperti saya?

    BalasHapus