Senin, 27 Februari 2012

Life is Like a Roller Coaster

Beberapa minggu ini, saya kembali menyadari, mengakui, bahwa Allah Maha pembuat skenario terbaik. Allah sebaik-baiknya pembuat skenario hidup dari setiap ummatnya, termasuk saya. Skenario yang terkadang saya pun dibuat tercengang. Benar-benar diluar akal manusia, serba luar biasa. 

Masih teringat jelas ketika Oktober 2011 yang tenang, terusik dengan meninggalnya Mbah Kung dan tidak lama kemudian saya didiagnosa terkena endometriosis. Semua serba cepat, serba mengagetkan, serba yaah, serba diluar pikiran saya dan sempat membawa saya di titik nadir yang paling rendah. Su'uuzhon, merasa skenario yang Allah berikan kepada saya amat sangat buruk, dan ada keengganan tersendiri untuk melakukan apapun. Apatis. Menjalani hidup hanya sekedar untuk dijalani. 

Tetapi saya harus tetap bangkit, berjuang, hidup hanya sekali, hanya ada 1 kesempatan dan semuanya akan dipertanggungjawabkan. Menikmati setiap sakit. Melewati semua tahapan proses healing. Dengan ikhlas. Dan kalian tahu, saat ini Allah membawa saya naik ke atas. Dari titik nadir, dengan tangan lembutnya Allah membawa saya naik ke atas. Ada seorang pria hebat yang Allah kirimkan ke saya secara tiba-tiba, tanpa terduga, tidak sedikitpun terbesit dan ya dengan scenario Allah yang terindah. Indah sekali. Allah memberikan saya hadiah, hadiah terbaik.

Janji Allah memang pasti. Saya merasa malu sekali dengan Allah. Diakhir tahun berurai air mata, di awal tahun Allah memberikan tawa, banyak dan renyah sekali. Dia begitu sayang dengan saya. Ya, Allah sesuai dengan salah satu sifatnya Rahman, Rahiim, tidak mungkin menzholimi setiap makhluknya. Percaya. Semoga saya tetap berada di tanganNya yan tidak hanya datang kepadaNya ketika susah. Saya berusaha untuk terus bernyanyi untukNya, memuji segala keMaha sifatnya, dengan lagu yang berbeda-beda, suka, duka.
Dan entah kenapa saya menjadi semakin berani menghadapi tantangan-tantangan yang lebih besar kedepannya. Ada Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar