Senin, 27 Februari 2012

Semester baru, Dimulai!

Masih ingat ketika saya cukup terkaget-kaget dengan nilai D di transkip IPK saya? Nilai D satu-satunya disepanjang sejarah pendidikan saya. Ya, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, selama kuliah saya tidak pernah sekalipun mendapat nilai D, C dan hanya ada beberapa nilai B disana. Allah rupanya meminta saya untuk terus berjuang. Tidak hanya meratapi kenapa nilai D itu ada di transkip saya. Ada 27 juta yang harus saya perjuangkan.

Berbekal semangat, saya mulai mengurai kemungkinan-kemungkinan untuk mengubah nilai tersebut. Karena saya yakin, saya berhak diberi nilai jauh lebih baik. Yang saya lakukan pertama adalah menghubungi akademik, berkali-kali. Menanyakan nilai D berhulu kemana. Pintu pertama mulai terkuak, saya mendapat nilai D untuk mid test. Ya, mid test Statistik susulan, 40 soal gaib, yang terpaksa harus saya jalani. Semua bermula dari mid test. Saya tidak mengikuti mid test karena rasa perfectionist saya dan merasa belum siap untuk ujian, 3 hari pasca operasi. Tapi ya sudahlah. 

Selanjutnya saya melakukan pendekatan dengan dosen Statistik. Saya yakin beliau pasti bijak mengenai kasus ini. 4 orang yang mengikuti susulan mid Statistik semuanya mendapat nilai D, pasti ada yang salah. Setelah melakukan komunikasi intens, Dosen saya akhirnya membawa kasus ini ke dewan pendidikan. Terlebih saya pun menulis surat langsung ke Ketua Magister Manajemen UGM, Jakarta. Di surat itu saya tuangkan kronologis nilai saya dan 4 alternatif solusi antara lain: saya meminta peninjauan nilai kembali, jika meang nilai tidak bisa berubah saya meminta mengulang kembali mata kuliah Statistik, mengulang di kelas reguler (Senin-Kamis malam), sambil tetap kuliah di kelas weekend (Jumat-Sabtu). Memilih mengulang dengan dosen yang sama, karena setidaknya Beliau tau kronologis dan latar belakang saya mengulang.

Setelah berkali-kali menghubungi akademik. Dosen Statistik saya, sms menanyakan apakah ada perubahan nilai? Karena kemarin beliau sempat meeting dan mengadu ke bagian akademik, kalau pada dasarnya beliau tidak pernah memberikan nilai D, dan meminta maaf untuk masalah soal midtest sama sekali tidak dikomunikasikan dari pihak akademik. Nilai saya diubah menjadi B-.  fiuh nyaris! Saya sempat menanyakan kemungkinan untuk perubahan nilai B- menjadi B bulat atau B plus. Tapi sepertinya sulit. Dan ya, keputusannya adalah saya tetap harus mengulang mata kuliah di semester ini. Pihak akademik mengabulkan semua hal yang saya ajukan di surat. Kurang dari 2 minggu, nama saya sudah menjadi headline di akademik. Ya seorang mahasiswi yang ngotot mengulang mata kuliah matrikulasi, satu-satunya kasus yang pernah terjadi selama MM UGM Jakarta berdiri, menurut mereka. Saat ini mungkin nama saya terkenal karena masalah nilai, tapi kelak atas izin Allah, saya kan terus berjuang nama saya terkenal sebagai mahasiswi cumlaude. 

Satu hal, semester ini pastinya akan lebih berat ada 5 mata kuliah yang harus dihadapi. Malam-malam panjang di depan netbook segera dimulai. Dan Allah menambah tingkat soal untuk saya, kuliah dengan beban sedikit lebih berat, bekerja dan status in relationship. Saya harus belajar bijak mengkombinasikan ketiganya. Jika lulus, sepertinya Allah akan memberikan soal tambahan lagi: kerja, kuliah dan status menjadi istri dan tak lama variable kembali berubah menjadi kerja, kuliah dan status menjadi ibu hamil. Wow, Allah benar-benar pembuat scenario terbaik. Yang dilakukan sekarang adalah menikmati kombinasi dari ketiga vaiabel tersebut dengan segala dinamikanya. Semoga Allah senantiasa memudahkan segalanya. Amin Ya Rabb

1 komentar:

  1. Selamat pagi Mbak Harni, ada beberapa Hal yang ingin saya tanyakan mengenai hal ini..saya mendapat pengalaman seperti yang dialami Mbak. Kalau berkenan, bisa kirim email di email dummy saya di dinggogames@yahoo.com. terima kasih

    BalasHapus