Tulisan ini berawal ketika saya merasa tergelitik oleh perkataan Ayah dari salah satu sahabat terbaik saya, “apa sih yang nggak bisa, yang nggak bisa dilakukan manusia itu cuma ngidupin orang mati’’ glek. Optimis sekali kalimat itu. Ketika ditilik lebih jauh lagi, memang ya semua bisa dilakukan oleh kita. Bisa.
Allah telah menciptakan kita,manusia, dengan sebaik-baik bentuk, rupa dan akal. Lengkap 1 paket. Sama semuanya. Saya,kamu, dia atau teman-teman kita diluar sana. Sama. Yang membedakan hanya usaha, sebatas satu kata itu saja, usaha.
Teringat ketika pertama kali saya harus membuat laporan keuangan dengan jumlah uang milyaran rupiah. Tanpa system akuntansi. Hanya bermodal excel saja dan mengikuti cara tradisional yang sudah ada. Saya, anak IPA, lulusan FISIP, harus membuat neraca, laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Mmm, lebih memilih untuk menyelupkan muka di bundaran HI saja sepertinya.
Jangankan mengerti laporan-laporan itu semua, debet dan kredit pun saya tidak tahu. Sama sekali tidak tahu. Tetapi apa sih yang nggak bisa. Saya pun belajar, menghabiskan hari Sabtu dan Minggu saya untuk belajar di Ikatan Akuntan Indonesia, Pusat Pengembangan Akuntansi FE UI, keduanya dilakukan sambil jaga pasien di PKT RSCM. Main? Jalan-jalan? Sepertinya saya harus bermimpi dahulu. saya pun menjadi murid yang paling bodoh dikelas, keadaan yang amat sangat menyebalkan buat saya. Tapi itu tidak berlangsung lama, semua bisa dipelajari. 7 bulan kemudian saya lulus akuntansi dasar dan akuntansi menengah, sudah mulai akrab dengan si debet dan si kredit serta sudah mulai menikmati bercinta dengan angka-angka milliaran itu.
Jadi kalau kamu mau bisa main piano, balet, menguasai 5 bahasa asing, diving atau apapun yang kamu mau. Jawabannya bisa. Ya, bisa. Cukup belajar, meluangakan waktu lebih dan bekerja keras lebih. Belajar juga tidak musuhan dengan umur. Jadi berapapun usiamu sekarang, bukan menjadi alasan. Karena, semuanya bisa. Bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar