Ada beberapa definisi belajar yang dikenal, tetapi yang perlu lebih dicermati dalam kajian kali ini adalah pengertian belajar yang dikemukakan oleh penulis Amerika, Peter Senge. Menurutnya, melalui belajar kita menemukan kembali diri kita. Melalui belajar kita menjadi mampu melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Melalui belajar kita menambah kemampuan mencipta kita dan menjadi bagian dalam proses ‘menghasilkan’ dalam kehidupan. Dari pengertian tersebut point penting yang diambil adalah belajar merupakan suatu proses yang menghasilkan sesuatu, dari tidak bisa melakukan menjadi bisa untuk menjadi sesuatu yang berguna bagi hidupnya.
Mengembangkan kemampuan untuk belajar adalah inti pengembangan diri. Terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilaksanakan yang akan mendorong dan memberikan kemampuan pada pengembangan diri, seperti mengikuti program pelatihan pengembangan diri. Fokus kegiatan biasanya adalah memperkenalkan konsep dan proses pengembangan diri. Fungsi pelatihan dapat juga mendukung pengembangan diri dengan cara menyediakan akses yang mudah dan terbuka ke pusat-pusat sumber daya. Pengembangan diri pada dasarnya merupakan aktivitas perorangan, tetapi aktivitas itu dapat didukung oleh adanya kontak teratur dengan orang-orang lainnya yang melakukan aktivitas serupa. Proses yang mengarah pada pengembangan diri dan pelatihan mencerminkan prinsip keikutsertaan dan yang mendorong pengembangan kemnadirian, inovasi dan tangung jawab. Sehingga, definisi pengembangan diri adalah individu-individu mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha-usaha yang diarahkan oleh diri mereka sendiri.
Ada beberapa metode pengembangan diri selain metode formal seperti kursus-kursus dan program-program pelatihan. Beberapa metode yang paling umum adalah sebagai berikut:
- Observasi
Seorang individu dapat mulai belajar banyak hanya dengan mengamati perilaku orang lain.
- Refleksi
Metode ini mengacu pada memikirkan dan menganalisis hasil-hasil observasi.
- Bacaan Penuntun
Membaca buku-buku teks, jurnal-jurnal dan artikel-artikel merupakan cara yang mudah untuk meningkatkan kemampuan
- Mencari umpan balik
Metode ini dapat merupakan metode yang sedikit lebih beresiko tetapi umpan balik merupakan hal yang penting dalam proses belajar dan pengembangan, khususnya dalam pengembangan keterampilan.
- Mencari tantangan
Jika individu menghindari suatu aktivitas karena merasa tidak yakin dengan kemampuannya, maka harus dilakukan usaha-usaha untuk lebih sering ikut terlibat dalam aktivitas tersebut untuk meningkatkan keterampilan melalui praktek.
- Paket-paket siap pakai
Ada berbagai macam paket belajar otodidak yang tersedia untuk hampir setiap subjek yang dipikirkan. Media yang digunakan berkisar dari teks tertulis sampai program-program video interaktif yang kompleks.
Tetapi dalam prakteknya, sejumlah metode berbeda diatas perlu dikombinasikan dalam sebuah program pengembangan diri.
Dalam kaitannya uasaha pencarian jati diri, kelompok kami memilih salah satu teman kami yaitu X untuk menjadi objek analisis. Menurut kami, X sedang kehilangan jati diri. Hal ini diketahui dengan adanya perubahan sikap, perilaku dari sebelumnya. X pada awal semester perkuliahan adalah seorang mahasiswa yang rajin. Dia selalu mengikuti perkuliahan, hampir dikatakan sangat jarang ia tidak masuk kuliah. Sekalipun tidak masuk, tentu dengan alasan yang sangat penting. Persentase kehadiran dari tiap matakuliahpun tidak kurang dari 90%. Tetapi dalam semester belakangan ini, kami melihat bahwa X telah berubah. X menjadi sering tidak mengikuti perkuliahan, jarang masuk kelas hingga berulang-ulang kali. Dan yang mengkhawatirkan adalah tidak masuk kuliah dengan alasan yang macam-macam. Selain itu, bila mengikuti perkuliahan pun, tidak memiliki semangat lagi. Dan apabila sudah selesai kulaih, maka X langsung pulang dan tidak melakukan aktivitas apapun di kampus. Menurut pengakuan X, hal tersebut terjadi karena, X sudah jenuh dengan kegiatan perkuliahan. Yang menurutnya sangat monoton. Bahan kuliah berbahasa Inggris yang dibaca tiap perkuliahan, belum lagi tugas review dari bahan berbahasa asing tersebut. Sehingga menurut kami masalah utama dari hilangnya jati diri tersebut adalah dengan kurang menguasainya bahasa asing dan kurangnya motivasi dalam menjalankan rutinitas perkuliahan.
Mengingat kasus tersebut, berdasarkan pengertian belajar yang diungkapkan oleh Senge, maka perlu diadakan perubahan yang mencangkup proses untuk menemukan kembali jati diri si X agar dapat menambah kemampuan dan mejadikan hasil demi kemajuan. Selain itu, setelah kami mengeksplore perubahan sikap X, maka kami memberi teknik-teknik untuk dapat kembali menemukan jati diri yang terdahulu. Beberapa teknik tersebut adalah:
- Motivasi
Motivasi untuk berprestasi, belajar dan berubah yang dipengaruhi oleh sikap individu tersebut. Dalam hal ini, X harus lebih memotivasi dirinya untuk dapat mengikuti perkuliahan, dan merubah sikapnya agar dapat kembali menemukan jati diri.
- Perubahan
Norma dan sikap yang mendukung fleksibilitas dan keterbukaan, bukan kekakuan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. X harus terbuka dengan fleksibilitas, tidak perlu kaku dalam menghadapi situasi tersebut.
- Proses belajar
Dengan melakukan beberapa metode pengembangan diri yang telah dijelaskan diatas. X perlu mengobservasi dengan mengamati perilaku orang lain, untuk melihat bagaimana orang tersebut mengatasi kejenuhan dalam kuliah. Dengan observasi tersebut kemudian melakukan refleksi, dengan cara memikirkan dan menganalisis hasil-hasil observasi. Misalnya, setelah observasi, ia melihat bahwa untuk mengatasi kejenuhan kuliah lebih sering berkumpul dengan teman-teman atau mengikuti salah satu cara yang menurut dia menarik. Sedangkan dalam kaitannya dengan kesulitan bahasa asing, dapat dengan lebih memperdalam bahasa tersebut dengan bacaan penuntun seperti membaca buku-buku teks, artikel-artikel atau dengan paket-paket siap pakai untuk belajr otodidak seperti kaset atau video. Dan tentunya salah satu bentuk pengembangan diri tersebut, dapat juga dilakukan dengan melalui kursus.
Sehingga, menurut kami, teknik-teknik diatas sangat mendukung dalam mempengaruhi perubahan sikap. Perubahan sikap tidaklah mungkin berubah secara langsung melalui pelatihan dan pengembangan. Merubah sikap dan proses belajar itu sendiri berada dalam kontrol pada individu yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar