Minggu, 24 Juli 2011

Mba’, gedung kantor lo keren banget!

Ya, Kalimat itulah  yang pertama kali terucap oleh adik sepupu saya. Hari itu, dia memang saya ajak untuk bermain di kantor saya. untuk memotivasinya sebenarnya. Mahasiswa Sastra Inggris itu, memang harus sering dimotivasi. Karena saya yakin, dia bisa lebih hebat dari saya ataupun adik saya. 

Itulah kami, menularkan motivasi dan virus untuk terus maju, walaupun latar belakang keluarga kami yang pas-pasan, dengan orang tua yang tidak berpendidikan tinggi. Tapi, kami punya mimpi. Mimpi besar. Mimpi  yang membawa kami dan keluarga ke kehidupan yang lebih baik, bermartabat dan bermanfaat ke sebanyak umat. 

Masih berbicara mengenai gedung, memang gedung kantor tempat saya bekerja, merupakan salah satu gedung elite di Jakarta, gedung dengan pengamanan tinggi, yang kamar mandinya jauh lebih baik dari rumah saya, berlantai marmer dan berkarpet. Spontan, gedung ini pun menjadi cerita yang tak terhenti bagi saya, ibu saya, mbah kung dan mbah putri saya, sepupu maupun keponakan saya.

Seperti yang dilakukan oleh Ibu saya, yang selalu bangga menunjukkan gedung tinggi tempat anaknya bekerja kepada teman-temannya ketika perjalanan di bis menuju ke tanah abang.  Keponakan saya yang selalu bingung, bagaimana atenya bisa sampai ke gedung yang tinggi itu, karena dia tidak melihat tangga. Sepupu saya dari Solo yang terheran-heran dan memilih ga mau masuk lagi kalau ga ditemenin. Mbah kung, yang mendengar cerita saya, tidak tertarik, karena lebih memilih untuk ke sawah saja atau sepupu saya yang selalu memamerkan ke teman-teman SDnya kalau kantor saya dekat dengan bunderan HI.

Apapun itu, setidaknya gedung berpatung singa, berpintu terlarang, bertangga sinderela dan selalu di sambut dengan lelaki tua yang selalu sedih dan termenung itu menjadi mimpi lain bagi keluarga saya. Karena saya bisa, mereka pun pasti bisa.

Januari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar