Minggu, 24 Juli 2011

Kasihan Ayamnya

Bapak seorang penyayang binatang. Beliau sangat senang memelihara binatang. Salah satu binatang peliharaan favoritnya adalah ayam. Mungkin selain mudah memelihara, hasilnya pun bisa langsung dinikmati keluarga, telurnya bisa dijual untuk menambah uang dapur keluarga, sedangkan dagingnya ya untuk lauk kami. Tidak hanya sebatas memelihara ayam, bapak sangat jago memotong dan membersihkan ayam hingga siap masak. Saya? payah sekali. Adik saya yang lebih pintar.
Biasanya bapak menyembelih sendiri ayam-ayam itu, menyabuti bulu-bulunya dan memotongnya hingga menjadi beberapa bagian. Awalnya kami, saya dan adik saya, selalu enggan memakan ayam hasil potongan bapak. Kasihan. Karena kami melihatnya hidup sehari-hari dan kini harus memakannya. Satu kalimat yang saya ingat dari bapak “ gapapa, ayamnya malah sedih kalau dagingnya ga dimakan, kalau dimakan sampai habis dan bilang dagingnya enak, ayamnya pasti seneng sekali, berarti tugasnya sebagai ayam selesai ”. Sejak saat itu, ya kamipun terbiasa makan ayam hasil potongan bapak dan selalu mengatakan “ayamnya enak, ayamnya enak, ayamnya enak, dagingnya habis”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar